Lama Baca 3 Menit

Biji Kopi Makin Mahal, Harga Starbucks di China Naik

23 February 2022, 06:41 WIB

Biji Kopi Makin Mahal, Harga Starbucks di China Naik-Image-1

Starbucks di China - Image from iStock

Bolong.id - Konsumen menemukan bahwa diam-diam, Starbucks menaikkan harga minuman kopinya, mulai dari 1 yuan hingga 2 yuan. Terkait hal tersebut, Starbucks (Tiongkok) menjelaskan bahwa hal tersebut didasarkan pada pertimbangan yang komprehensif dari berbagai faktor, seperti biaya operasional.

Dilansir dari gmw.cn pada Senin (21/2/2022), harga banyak produk termasuk Americano dan Latte telah naik sebesar 1-2 yuan (sekitar Rp 2.200 - 4.500) dibandingkan dengan yang sebelumnya. 

Misalnya untuk ukuran venti, harga Americano telah naik dari 28 yuan (sekitar Rp 63 ribu) menjadi 30 yuan (sekitar Rp 68 ribu), dan harga Cafe Mocha naik dari 35 yuan (sekitar Rp 79 ribu) menjadi 36 yuan (sekitar Rp 81.500).

Selain Starbucks, harga Luckin Coffee dan Tims juga ikut naik.

Harga biji kopi, bahan baku utama kopi, meningkat tajam dalam setahun terakhir. Harga biji kopi Arabika berkualitas tinggi telah meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun lalu karena cuaca kering di Brasil, pengurangan produksi di Vietnam, rantai pasokan yang buruk, dan biaya pengiriman yang melonjak. 

Data menunjukkan bahwa harga biji kopi Arabika baru-baru ini mencapai level tertinggi selama 10 tahun, dan stok kopi jatuh ke level terendah selama 22 tahun.

Namun, biji kopi bukan satu-satunya faktor di balik kenaikan harga kopi. Orang dalam industri kopi percaya bahwa alasan yang memicu kenaikan ini adalah persaingan yang semakin ketat di pasar konsumen dan meningkatnya biaya operasional pada merek-merek kopi.

Menurut iiMedia Research, nilai pasar industri kopi di Tiongkok akan mencapai 300 miliar yuan (sekitar Rp 679,3 T) pada 2020, dan mencapai 381,7 miliar yuan (sekitar Rp 864,3 T) pada 2021. Diperkirakan nilai pasar industri kopi Tiongkok akan mencapai 1.000 miliar yuan (sekitar Rp 2,26 Kuadriliun) pada 2025. (*)


Informasi Seputar Tiongkok